Perusahaan teknologi dan jasa keuangan, PT. Oriente Mas Sejahtera (Finmas), meluncurkan aplikasi mobile yang menyediakan akses kredit mudah dan aman bagi jutaan masyarakat dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Aplikasi pinjaman tunai dengan nama Finmas ini dirancang sebagai solusi bagi masyarakat atau UMKM yang tidak memiliki akses ke perbankan tradisional, seperti rekening bank, peringkat kredit, dan riwayat pembiayaan.
Dengan memanfaatkan teknologi mobile dan data, Finmas mengklaim telah memberdayakan puluhan ribu orang Indonesia untuk membangun masa depan finansial mereka sendiri sejak peluncuran beta beberapa bulan lalu.
"Sejalan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lewat aplikasi ini kami akan mempercepat inklusi keuangan bagi masyarakat. Finmas bertujuan untuk membantu jutaan orang Indonesia membuka potensi keuangan mereka melalui pendekatan yang didasarkan pada prinsip-prinsip tanggung jawab, keamanan, kenyamanan, dan keterjangkauan, kata Presiden Direktur Finmas Peter Lydian, dalam keterangan resminya, Senin (18/2).
Peter menjelaskan, di samping sumber daya dan keahlian teknologi dari Oriente, pihaknya juga mendapatkan dukungan dan bimbingan dari OJK dan Sinar Mas.
Direktur Pelaksana Sinar Mas Gandi Sulistiyanto mengatakan, Inklusi keuangan bagi publik sejatinya tidak sekadar ketersediaan layanan keuangan, namun dilengkapi pemahaman terhadap karakteristik dan budaya penggunanya sehingga kenyamanan dan perlindungan privasi, termasuk edukasi bagi pengguna juga terjamin. Finmas menjembatani semua hal tersebut.
Sementara Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passagi berharap Finmas bukan hanya menjadi pemain penting, tapi juga menjadi panutan industri yang bertanggung jawab dan beretika serta menjadi mitra aktif OJK dalam mengedukasi masyarakat akan resiko dan manfaat pembiayaan digital.
Sebagai informasi, saat ini lebih dari 66 persen dari 260 juta penduduk Indonesia belum mendapatkan akses layanan perbankan atau tidak memiliki rekening bank resmi serta akses ke layanan keuangan dasar.
Bahkan, celah kredit diperkirakan akan mencapai US$ 54 miliar atau sekitar Rp 763 triliun pada tahun 2020.
Maka dari itu, Geoffrey Prentice, salah satu pendiri Oriente berkomitmen untuk membangun alternatif yang dapat diandalkan untuk model penilaian kredit tradisional dan yang dibuat khusus untuk mayoritas konsumen dan UMKM di Indonesia, serta menciptakan identitas finansial dan membuka potensi ekonomi bagi jutaan orang.
Melalui aplikasi Finmas, konsumen dapat mengajukan pinjaman uang tunai kapan pun. Pinjaman bisa digunakan untuk sejumlah hal, seperti untuk biaya sekolah, pengeluaran rumah tangga, barang-barang konsumsi, keadaan darurat, atau untuk memulai dan mengembangkan usaha kecil.
0 komentar:
Posting Komentar