Seorang
suami berkewajiban memberikan nafkah kepada istrinya. Itu juga yang dilakukan
Pak Oyok Sugandi kepada istrinya. Rasa cintanya membuat ia berjuang demi sang
istri dengan berjualan es cendol. Hari-hari mereka lalui bersama dengan penuh
kasih sayang. Ini kisah perjuangan Pak Oyok untuk kesembuhan istri tersayang.
Tentang
Perjuangan Pak Oyok Sugandi
Pak
Oyok Sugandi berusia 67 tahun dan bekerja sebagai tukang es cendol dawet. Pak
Oyok tinggal di kampung Puncak Batu yang ada di Desa Puncakmanggis, Kecamatan
Sagaranten. Pak Oyok berjualan di sekitar jalan Sukabumi - Sagaranten. Pak
Oyok sebenarnya berasal dari Ciawi, di Kabupaten Bogor. Namun ia merantau
untuk mencari nafkah.
Istrinya
berasal dari Kampung Pasirbatu. Nama istrinya Edah berusia 55 tahun. Sudah
hampir satu tahun ini istri Pak Oyok terbaring sakit. Pak Oyok dengan istrinya
ini belum memiliki anak. Edah merupakan istri keduanya, sedangkan dari istri
pertama Pak Oyok sudah memiliki delapan orang anak. Tetapi anak-anaknya sudah
besar dan tidak tinggal dengan mereka.
Penghasilan
rata-rata yang didapatkan Pak Oyok hanya sekitar Rp30.000,00 setiap harinya.
Dari uang itulah ia gunakan untuk kehidupan berdua. Saat musim hujan maka ia
tak mendapatkan penghasilan karena tidak bisa berjualan. Mau tidak mau ia
terpaksa menerima nasibnya dengan bersabar dan tetap berjuang.
Tidak
sekalipun Pak Oyok meminta-minta sekalipun dalam kondisi kekurangan ini. Rasa
sedih yang ia alami karena istrinya sedang sakit parah tidak membuatnya lemah
dan tidak berjualan. Ia justru semakin bersemangat untuk jualan es cendol
dawet. Pembengkakan jantung yang dialami sang istri membuat Pak Oyok harus
mengumpulkan banyak uang untuk pengobatan.
Semangat
yang Utuh dengan Segala Ujian
Sekalipun
istrinya sakit dan Pak Oyok sendiri sudah mengalami gangguan pendengaran ia
tetap memiliki semangat yang utuh dalam menjalani hidup. Ia percaya Tuhan
tidak akan menguji di luar batas kemampuannya.
Gangguan
pendengaran yang dialaminya memang sudah wajar terjadi karena faktor usia.
Ketika sudah memasuki usia di atas 60 tahun maka kondisi pendengaran akan
menurun. Proses pengurangan daya dengar ini terjadi secara berangsur-angsur.
Anda
nanti akan mengalami sendiri saat sudah berasa di usia tersebut. Bentuk
telinga akan mengalami perubahan struktur di bagian dalamnya. Selain itu juga
peredaran darah ke telinga akan mengalami penurunan. Ini hal yang wajar
terjadi dan memang tidak ada pengobatannya.
Sambil
berjualan es cendol dawet ia tetap memasak dan membersihkan rumah. Selalu
setelah menyelesaikan pekerjaan rumah baru Pak Oyok berangkat bekerja. Sebelum
berangkat ia akan membersihkan istrinya dan menyuapkan makan. Pak Oyok selalu
tersenyum di depan istrinya untuk memberikan semangat.
Sekalipun
hanya tinggal berdua saja ia tak merasa kesepian. Pak Oyok sangat mencintai
istrinya ini. Apapun ia lakukan agar istrinya bisa sembuh, meskipun
kemungkinan sembuh itu sangat kecil tidak ada kata menyerah bagi pria paruh
baya ini.
Pak
Oyok Layak Dapatkan Wakaf
Melihat
kondisi Pak Oyok yang serba kekurangan dan istrinya dalam kondisi sakit,
rasanya layak menjadi penerima wakaf. Anda yang ingin ikut serta dalam program
asuransi wakaf bisa mendaftarkan
nama Pak Oyok ini agar bisa menjadi penerima. Ia pasti akan sangat senang jika
bisa mendapatkan wakaf tersebut.
Tidak
perlu bingung untuk mencari informasi tentang asuransi wakaf. Anda bisa mengunjungi allianz.co.id untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Semua prosedur tersedia di website tersebut. Bisa juga dengan
menghubungi nomor customer service yang
ada.
0 komentar:
Posting Komentar