Sabtu, 13 Juli 2019

Tukang Es Cendol yang Berjuang untuk Kesembuhan Istri

Tukang Es Cendol yang Berjuang untuk Kesembuhan Istri

Seorang suami berkewajiban memberikan nafkah kepada istrinya. Itu juga yang dilakukan Pak Oyok Sugandi kepada istrinya. Rasa cintanya membuat ia berjuang demi sang istri dengan berjualan es cendol. Hari-hari mereka lalui bersama dengan penuh kasih sayang. Ini kisah perjuangan Pak Oyok untuk kesembuhan istri tersayang.

Tentang Perjuangan Pak Oyok Sugandi

Pak Oyok Sugandi berusia 67 tahun dan bekerja sebagai tukang es cendol dawet. Pak Oyok tinggal di kampung Puncak Batu yang ada di Desa Puncakmanggis, Kecamatan Sagaranten. Pak Oyok berjualan di sekitar jalan Sukabumi - Sagaranten. Pak Oyok sebenarnya berasal dari Ciawi, di Kabupaten Bogor. Namun ia merantau untuk mencari nafkah.

Istrinya berasal dari Kampung Pasirbatu. Nama istrinya Edah berusia 55 tahun. Sudah hampir satu tahun ini istri Pak Oyok terbaring sakit. Pak Oyok dengan istrinya ini belum memiliki anak. Edah merupakan istri keduanya, sedangkan dari istri pertama Pak Oyok sudah memiliki delapan orang anak. Tetapi anak-anaknya sudah besar dan tidak tinggal dengan mereka.

Penghasilan rata-rata yang didapatkan Pak Oyok hanya sekitar Rp30.000,00 setiap harinya. Dari uang itulah ia gunakan untuk kehidupan berdua. Saat musim hujan maka ia tak mendapatkan penghasilan karena tidak bisa berjualan. Mau tidak mau ia terpaksa menerima nasibnya dengan bersabar dan tetap berjuang.

Tidak sekalipun Pak Oyok meminta-minta sekalipun dalam kondisi kekurangan ini. Rasa sedih yang ia alami karena istrinya sedang sakit parah tidak membuatnya lemah dan tidak berjualan. Ia justru semakin bersemangat untuk jualan es cendol dawet. Pembengkakan jantung yang dialami sang istri membuat Pak Oyok harus mengumpulkan banyak uang untuk pengobatan.

Semangat yang Utuh dengan Segala Ujian

Sekalipun istrinya sakit dan Pak Oyok sendiri sudah mengalami gangguan pendengaran ia tetap memiliki semangat yang utuh dalam menjalani hidup. Ia percaya Tuhan tidak akan menguji di luar batas kemampuannya.

Gangguan pendengaran yang dialaminya memang sudah wajar terjadi karena faktor usia. Ketika sudah memasuki usia di atas 60 tahun maka kondisi pendengaran akan menurun. Proses pengurangan daya dengar ini terjadi secara berangsur-angsur.

Anda nanti akan mengalami sendiri saat sudah berasa di usia tersebut. Bentuk telinga akan mengalami perubahan struktur di bagian dalamnya. Selain itu juga peredaran darah ke telinga akan mengalami penurunan. Ini hal yang wajar terjadi dan memang tidak ada pengobatannya.

Sambil berjualan es cendol dawet ia tetap memasak dan membersihkan rumah. Selalu setelah menyelesaikan pekerjaan rumah baru Pak Oyok berangkat bekerja. Sebelum berangkat ia akan membersihkan istrinya dan menyuapkan makan. Pak Oyok selalu tersenyum di depan istrinya untuk memberikan semangat.

Sekalipun hanya tinggal berdua saja ia tak merasa kesepian. Pak Oyok sangat mencintai istrinya ini. Apapun ia lakukan agar istrinya bisa sembuh, meskipun kemungkinan sembuh itu sangat kecil tidak ada kata menyerah bagi pria paruh baya ini.

Pak Oyok Layak Dapatkan Wakaf

Melihat kondisi Pak Oyok yang serba kekurangan dan istrinya dalam kondisi sakit, rasanya layak menjadi penerima wakaf. Anda yang ingin ikut serta dalam program asuransi wakaf bisa mendaftarkan nama Pak Oyok ini agar bisa menjadi penerima. Ia pasti akan sangat senang jika bisa mendapatkan wakaf tersebut.

Tidak perlu bingung untuk mencari informasi tentang asuransi wakaf. Anda bisa mengunjungi allianz.co.id untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Semua prosedur tersedia di website tersebut. Bisa juga dengan menghubungi nomor customer service yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar