Selasa, 16 Juli 2019

Langkah-Langkah Mencuci Pakaian Bayi yang Tepat


Langkah-Langkah Mencuci Pakaian Bayi yang Tepat

Mencuci mungkin menjadi salah satu rutinitas biasa yang dilakukan oleh semua orang. Akan tetapi tahukah anda bahwa mencuci pakaian bayi akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan mencuci pakaian orang dewasa. Kulit bayi yang masih sangat sensitif akan rentan mengalami iritasi dan infeksi yang akan membuat permukaan kulit menjadi mudah bereaksi dengan zat kimia yang tidak secara sengaja menempel pada tubuh bayi. Agar anak kita yang masih berusia bayi memiliki kulit yang bersih, terawat dan terhindar dari risiko mengalami infeksi khususnya dari kandungan kimia yang membahayakan ada baiknya deterjen yang digunakan merupakan Deterjen khusus baju bayi yang tidak akan memberikan efek negatif bagi kesehatan permukaan kulit bayi.

Deterjen untuk baju bayi tidak mengandung bahan kimia yang berisiko menjadikan kulit bayi menjadi infeksi, ruam atau iritasi sehingga sangat aman digunakan oleh semua anak yang masih dalam usia bayi. Selain pemilihan deterjen pakaian yang tepat sesuai dengan peruntukannya, langkah-langkah pencucian juga harus diperhatikan dengan benar sehingga pakaian yang digunakan lebih awet dan beragam kotoran serta bakteri bisa terangkat dengan sempurna. Berikut ini ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan saat akan mencuci pakaian bayi. Langkah yang pertama adalah memisahkan pakaian yang akan dicuci. Pisahkan pakaian yang akan dicuci berdasarkan bahan kain yang digunakan. Tidak semua pakaian bisa dicuci dengan mesin cuci akan tetapi perlu dicuci menggunakan tangan.

Setelah memisahkan pakaian yang akan dicuci berdasarkan bahan kain yang digunakan, langkah selanjutnya adalah merendam pakaian yang akan dicuci selama kurang lebih 30 menit. Hal tersebut bertujuan agar semua kotoran yang menempel bisa terangkat dengan sempurna. Setelah proses perendaman langkah yang ketiga adalah proses penggilasan. Jangan menggunakan sikat cuci karena akan merusak bagian pakaian bayi karena pakaian bayi biasanya tipis dengan bahan yang ringan sehingga penggunaan sikat cuci hanya akan merusak pakaian yang akan digunakan. Setelah semua itu selesai dilakukan maka langkah yang terakhir adalah proses penjemuran. Ketika akan melakukan penjemuran balikan pakaian bagian dalam menjadi bagian luar. Hal tersebut bertujuan agar baju menjadi tidak cepat kusam.

Sabtu, 13 Juli 2019

Tukang Es Cendol yang Berjuang untuk Kesembuhan Istri

Tukang Es Cendol yang Berjuang untuk Kesembuhan Istri

Seorang suami berkewajiban memberikan nafkah kepada istrinya. Itu juga yang dilakukan Pak Oyok Sugandi kepada istrinya. Rasa cintanya membuat ia berjuang demi sang istri dengan berjualan es cendol. Hari-hari mereka lalui bersama dengan penuh kasih sayang. Ini kisah perjuangan Pak Oyok untuk kesembuhan istri tersayang.

Tentang Perjuangan Pak Oyok Sugandi

Pak Oyok Sugandi berusia 67 tahun dan bekerja sebagai tukang es cendol dawet. Pak Oyok tinggal di kampung Puncak Batu yang ada di Desa Puncakmanggis, Kecamatan Sagaranten. Pak Oyok berjualan di sekitar jalan Sukabumi - Sagaranten. Pak Oyok sebenarnya berasal dari Ciawi, di Kabupaten Bogor. Namun ia merantau untuk mencari nafkah.

Istrinya berasal dari Kampung Pasirbatu. Nama istrinya Edah berusia 55 tahun. Sudah hampir satu tahun ini istri Pak Oyok terbaring sakit. Pak Oyok dengan istrinya ini belum memiliki anak. Edah merupakan istri keduanya, sedangkan dari istri pertama Pak Oyok sudah memiliki delapan orang anak. Tetapi anak-anaknya sudah besar dan tidak tinggal dengan mereka.

Penghasilan rata-rata yang didapatkan Pak Oyok hanya sekitar Rp30.000,00 setiap harinya. Dari uang itulah ia gunakan untuk kehidupan berdua. Saat musim hujan maka ia tak mendapatkan penghasilan karena tidak bisa berjualan. Mau tidak mau ia terpaksa menerima nasibnya dengan bersabar dan tetap berjuang.

Tidak sekalipun Pak Oyok meminta-minta sekalipun dalam kondisi kekurangan ini. Rasa sedih yang ia alami karena istrinya sedang sakit parah tidak membuatnya lemah dan tidak berjualan. Ia justru semakin bersemangat untuk jualan es cendol dawet. Pembengkakan jantung yang dialami sang istri membuat Pak Oyok harus mengumpulkan banyak uang untuk pengobatan.

Semangat yang Utuh dengan Segala Ujian

Sekalipun istrinya sakit dan Pak Oyok sendiri sudah mengalami gangguan pendengaran ia tetap memiliki semangat yang utuh dalam menjalani hidup. Ia percaya Tuhan tidak akan menguji di luar batas kemampuannya.

Gangguan pendengaran yang dialaminya memang sudah wajar terjadi karena faktor usia. Ketika sudah memasuki usia di atas 60 tahun maka kondisi pendengaran akan menurun. Proses pengurangan daya dengar ini terjadi secara berangsur-angsur.

Anda nanti akan mengalami sendiri saat sudah berasa di usia tersebut. Bentuk telinga akan mengalami perubahan struktur di bagian dalamnya. Selain itu juga peredaran darah ke telinga akan mengalami penurunan. Ini hal yang wajar terjadi dan memang tidak ada pengobatannya.

Sambil berjualan es cendol dawet ia tetap memasak dan membersihkan rumah. Selalu setelah menyelesaikan pekerjaan rumah baru Pak Oyok berangkat bekerja. Sebelum berangkat ia akan membersihkan istrinya dan menyuapkan makan. Pak Oyok selalu tersenyum di depan istrinya untuk memberikan semangat.

Sekalipun hanya tinggal berdua saja ia tak merasa kesepian. Pak Oyok sangat mencintai istrinya ini. Apapun ia lakukan agar istrinya bisa sembuh, meskipun kemungkinan sembuh itu sangat kecil tidak ada kata menyerah bagi pria paruh baya ini.

Pak Oyok Layak Dapatkan Wakaf

Melihat kondisi Pak Oyok yang serba kekurangan dan istrinya dalam kondisi sakit, rasanya layak menjadi penerima wakaf. Anda yang ingin ikut serta dalam program asuransi wakaf bisa mendaftarkan nama Pak Oyok ini agar bisa menjadi penerima. Ia pasti akan sangat senang jika bisa mendapatkan wakaf tersebut.

Tidak perlu bingung untuk mencari informasi tentang asuransi wakaf. Anda bisa mengunjungi allianz.co.id untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Semua prosedur tersedia di website tersebut. Bisa juga dengan menghubungi nomor customer service yang ada.