Tingginya kadar gula darah penderita diabetes dapat
menyebabkan proses penyembuhan luka. Hal ini tentu akan menjadi masalah tatkala
penderita diabetes mengalami luka berat. Jika tidak ditangani dengan tepat hal
ini bisa berlanjut menjadi luka yang terus menyebar hingga akhirnya bisa
berujung amputasi. Tentu hal ini tidak mungkin diinginkan semua orang.
Jangan pernah menganggap sepele luka diabetes karena akan
menyebabkan masalah besar yang terus merembet jika sampai infeksi, seperti
sebagian anggota tubuh akan mati rasa, penyempitan pembuluh darah arteri,
hingga penurunan kekebalan tubuh. Meski kecil, luka diabetes harus segera
diobati agar tidak terjadi infeksi.
Bagaimana Merawat Luka Penderita Diabetes?
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani luka
sayat pada penderita diabetes adalah sebagai berikut:
1.
Obati
dengan segera
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah
membersihkan luka sayat dari kotoran dengan air mengalir. Gunakan sabun untuk
membersihkan area di sekitar luka setiap hari agar terhindar dari kuman.
Setelah bersih dan kering, oleskan salep antibiotik. Anda bisa membelinya di
apotek atau secara online dengan mengunjungi https://www.goapotik.com/produk/psidii-60-ml-sirup.
2.
Hindari
tekanan berat pada luka
Hal ini penting dilakukan agar luka yang sedang dalam
masa perawatan tidak mengenai sesuatu yang dapat memperparah kondisi luka. Jika
luka sayat berada di kaki, gunakan sesuatu yang memiliki bantalan empuk agar
kaki tidak menginjak luka. Selain itu, perhatikan kebersihan di area sekitar agar
kuman tidak menghampiri bagian tubuh yang terluka.
3.
Waspadai
tanda-tanda infeksi
Gejala-gejala infeksi pada luka diabetes dapat berupa
kemerahan, timbul rasa sakit, atau terasa hangat. Luka yang berair juga
termasuk tanda adanya gejala infeksi. Jika luka lama sembuh setelah lebih dari 48 jam sebaiknya hubungi dokter untuk
memeriksa keadaan luka. Dikhawatirkan luka semakin parah dan semakin sukar
untuk ditangani.
4.
Perbanyak
nutrisi
Nutrisi berperan penting dalam perawatan luka. Untuk
memperbaiki kulit dan jaringan yang rusak, protein sangat dianjurkan untuk
dikonsumsi sebagai penambah nutrisi. Olahraga ringan tapi teratur juga penting
dilakukan untuk memperlancar peredaran darah agar proses penyembuhan luka
semakin cepat.